kerasnya kehidupan

Rabu, 14 April 2010

GAWAI DAYAK DI MALANG


Gawai dayak pertama kali yang di rencanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi Kalimantan barat  yang sedang menempuh pendidikan di malang,di mana gawai dayak tersebut akan di selenggarakan pada 8-9 mei 2010.
Beberapa orang mahasiswa yang memiliki ide mengadakan gawai dayak di antaranya siswanto,miki hermanto,Regensius sudarmaji,erik dan bernadus ardi.
Kami memikirkan gawai dayak tersebut agar kaum muda tidak melupakan kebudayaan Kalimantan khususnya Kalimantan barat dan juga mengingat kebudayaan kita yang hampir punah maka dari itu kami  berpikir dan menemukan ide demikian serta mempererat tali persaudaraan mahasiswa-mahasiswi kalimantan terutama Kalimantan barat  yang ada di malang yang biasanya di sebut dengan kota apel,karna kota malang yang sejuk.
Setelah kami pikir matang-matang kami mengadakan rapat pada hri minggu tgl 17 januari 2010 di geovani/pastoran,dari hasil rapat tersebut ternyata teman-teman semua menyetujui gawai dayak tersebut dan kami membentuk susunan acara serta memilih panitia,di mana panitia tersebut terdiri kurang lebih  60 orang dan kami juga mengundang romo-romo yang juga asalnya dari Kalimantan barat sebagai penasehat kami.
Meskipun banyak pihak yang meragukan untuk mengadakan gawai dayak terutama masalah dana,karna memang itu yang harus di pikirkan dan di perhitungkan terlebih dahulu dalam acara gawai dayak tersebut,tetapi kami sebagai panitia tetap berusaha untuk mencari dana dengan mengajukan proposal ke kantor-kantor pemerintah dan kepada orang tua kami masing-masing di kalbar agar gawai dayak tersebut bisa di selenggarakan dan dapat berjalan sesuai rencana.
Sebagai mahasiswa dan mahasiswi Kami sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari pemerintah  di kalbar,agar gawai dayak tersebut dapat di selenggarakan.
Kami juga  ingin memperkenalkan adat dan budaya dayak kepada suku-suku lain agar dapat saling mengenal ciri dan khas suku masing-masing.
dalam acara gawai dayak tersebut kami juga ingin menampilkan tari-tari,pentas seni dan stand acessoris dayak.


Sabtu, 03 April 2010

wisata air terjun

sebuah tempat wisata air terjun tepatnya di kalimantan barat kota sintang tempunak hulu( lanjau),air terjun atau biasa di sebut gurung jatuk trsebut sangat indah dan nyaman tapi sayangnya orang-orang tidak mengetahuinya,terutama orang-orang luar kecamatan tempunak.
tempat tersebut juga tidak/belum menjadi tempat wisata yang terlindungi,karna tidak ada yang benar-benar mengurus tempat wisata tersebut.padahal jika air terjun tersebut di rawat dan di jaga saya yakin pasti banyak orang yang ingin sekali berkunjung ke tempat tersebut.
menuju ke tempat air terjun yang berada di tempunak hulu sangat lah melelahkan karna jalannya yang masih sangat jelek(turun naik bukit).
tempat tersebut biasa di kunjungi setiap hari minggu oleh anak-anak sekitar tempat wisata tersebut,terutama yang sering ke tempat itu saya sendiri dan teman-teman saya untuk melepaskan lelah dan rasa suntuk di rumah.
biasanya saya dan teman-teman menyelam ikan di sekitar air terjun dan menyelam sangat menyenangkan karna airnya yang dingin,setelah lama menyelam kami membakar/memanggang ikan yang kami dapat,menyenangkan bukan?
itulah keidahan alam di tempat saya.
ini sedikit cerita dan pengalaman dari saya semoga anda suatu saat bisa ke tempat air terjun(gur5ung jatuk) tersebut...by..by... yang saya ceritakan


Jumat, 02 April 2010

RUSAKNYA JALAN KARNA MINIMNYA DANA UNTUK PEMBANGUNAN

Seperti yang sering kita dengar tentang kurangnya dana untuk pembangunan,terutama untuk pembangunan jalan.
saya sendiri yang mengalami hal trsebut di mana di daerah saya tepatnya di kalimantan barat yakni di kota sintang kecamatan tempunak(sei kura),di mana daerah saya pembangunan jalan masih sangat minim maka dari kurangnya pembangunan sehingga masyarakat di daerah saya sangat sulit hubungannya dari desa ke kota,yang biasanya  perjalanan dapat di tempuh dalam waktu dua jam kini malah di tempuh dalam waktu tiga sampai empat jam.
saya sangat ingin membangun daerah kampung halaman saya(tempat di mana saya di lahirkan)
pernah adanya pembangunan jalan di daerah saya tapi masyarakat tidak bisa menikmati jalan yang bagus begitu lama karna proses pembuatannya yang kurang kuat( tidak di buat sebagaimana mestinya)jika terkena hujan jalannya rusak dan di paksa oleh truk pengangkut membawa muatan yang berat,sehingga jalannya rusak kembali.
begitulah sekilas cerita di daerah saya yang jauh dari perkotaan dan pembangunannya yang masih kurang memadai(minim)
saya sangat mengharapkan suatu saat pembangunan di daerah saya bisa lebih baik..

Selasa, 19 Januari 2010

kurangnya rasa memiliki kebudayaan

berbicara tentang budaya,,di mana kita lihat sekarang kebudayaan sudah mulai di tinggalkan,terutama generasi muda.
generasi muda lebih menyenagi hal-hal yang bersifat modern atau sekarang,tetapi tidak melihat kebudayaan-kebudayaan yang sudah mulai hilang.
orang tua atau nenek moyang kita  mewariskan kebudayaan bukan untuk di tinggalkan,tetapi mereka berharap kebudatyaan itu harus selalu ada dan di kembangkan.
kebudayaan merupakan ciri atau khas suatu daerah di mana kebudayaan itu harus ada,sebagai generasi muda mari kita mempelajari dan mengembangkan kebudayaan kita sebelum kebudayaan itu benar-benar  punah. 


Senin, 23 November 2009

sintang kota


sintang merupakan kota kecil yang berada di kalimantan barat.
perjalanan dari ibu kota pontianak menuju ke sintang kira-kira 8-9 jam.
di sintang mempunyai banyak tempat wisata,salah satunya bukit kelam.
bukit kelam sangat banyak menyimpan keindahan apalagi jika kita mampu naik sampai ke puncak,dari sana sangat terlihat jelas kota sintang serta sungai melawi dan sungai kapuas yang mengalir perlahan.

Jumat, 20 November 2009

kalimantan review

di sini saya ingin menceritakan sedikit tentang suku dayak khususnya di kalimantan barat di mana asal dan tempat kelahiran saya.
suku dayak merupakan suku yang berasal dari kalimantan barat,di mana suku memiliki 405 sub-sub suku kecil,Masing-masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan sungai-sungai di tiap-tiap pemukiman mereka.
banyak juga orang yang menyebut suku dayak adalah orang yang primitif dan kotor,akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa suku dayak sangat ramah dan sopan.Kata Dayak sendiri berasal dari kata Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan Kalimantan umumnya dan Kalimantan Barat khususnya, (walaupun kini banyak masyarakat Dayak yang telah bermukim di kota kabupaten dan propinsi) yang mempunyai kemiripan adat istiadat dan budaya dan masih memegang teguh tradisinya.